Gus Rofii Ketum BKN : Difitnah dan Dihina, Kapolda Metro Jaya Tetap Tebar Kebaikan

    Gus Rofii Ketum BKN : Difitnah dan Dihina, Kapolda Metro Jaya Tetap Tebar Kebaikan
    Ketua Umum BKN Muhammad Rofii Mukhlis

    Jakarta – Kabar meresahkan mengenai berita bohong (hoax) penahanan Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Muhammad Fadil Imran memantik banyak komentar. Salah satunya disampaikan Ketua Umum Barisan Ksatria Nusantara (BKN) Muhammad Rofii Mukhlis. Pria yang akrab dipanggil Gus Rofii membantah tercuatnya kabar burung tersebut dengan tegas. 

    Dalam keterangan, Gus Rofii menuturkan bahwa berita penangkapan itu adalah bohong atau hoax. Hal itu ia sampaikan setelah Rofii mengonfirmasi langsung kabar ini kepada salah satu staf Irjen Fadil. Menurut orang kepercayaan Kapolda berdarah Makassar tersebut menyampaikan bahwa Irjen Fadil saat itu justru sedang mengamankan jalannya upacara peringatan HUT ke-77 detik-detik Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia. Beliau berada di Posko Tenda Putih Monas Jakarta Pusat.

    Dengan tersebarnya berita hoax di banyak platform media sosial dan media online, Gus Rofii sangat menyayangkan tuduhan yang meresahkan ini. Ia mengkritik dan mengingatkan kepada media-media yang sengaja menulis berita fitnah itu, Agar tidak terbiasa mencari keuntungan dengan menebar kebohongan publik. Apalagi yang berkaitan dengan kasus-kasus yang sedang viral. 

    “Berita yang menyangkut Ferdi Sambo tentu menarik untuk disimak. Tapi kalau itu didasari dengan fitnah dan adu domba kasihan anak istrinya karena mendapat hasil uang yang haram, ” terang Ketum BKN tersebut.

    Lebih lanjut, dalam kasus Skenario Sambo, Rofii menampik adanya keterlibatan Fadil. Menurutnya, tidak mungkin Fadil sengaja menutupi kebohongan mantan kadiv propam tersebut. Adanya foto rangkulan yang tersebar luas kemarin hanyalah bentuk ungkapan rasa kemanusian saja. Yakni sebagai seorang sahabat dan teman seprofesi. Tidak lebih. 

    “Logikanya, jika keduannya ada kong-kalikong sebelumnya tentu pelukan itu ditutup-tutupi, lha ini terbuka. Mungkin saat itu skenario si Sambo itu rapi. Apalagi yang tercuat saat itu adalah kasus pelecehan, Jadi Pak Fadil berkunjung memberi semangat ke dia, ” jelasnya. 

    Saat itu, Gus rofii juga menceritakan beberapa momen kebersamaan ia bersama Irjen fadil. Seperti saat Rofii menghadiri kajian kitab kuning di Masjid Polda Metro Jaya. Saat itu ia menyaksikan sendiri keteladanan dan akhlak baik yang Irjen Fadil contohkan kepada para jamaah di sana. Fadil juga saat itu menyinggung bahwa tujuan kajian kitab kuning adalah supaya anggota Polda Metro Jaya bisa menambah wawasan ilmu. Terutama akhlak dan fiqih baik itu tindakan halal dan haram. 

    “Seperti itulah keteladanan Pak fadil. Jadi kalau ada berita seperti keterlibatan Pak Fadil dalam dugaan konsorsium 303 atau perjudian itu tidak benar, ” tutur Rofii.

    Sebagai pemungkas, Rofii mengingatkan kepada penyebar berita hoax agar jangan membiasakan melakukan pekerjaan yang menjerumuskan ke tindakan haram. Seperti halnya menulis berita bohong dan dusta. Rofii berpesan kepada pelaku fitnah agar mengingat tiga hal bahaya lidah. Yaitu Dusta, Ghibah dan Namimah atau adu domba. Apalagi ini menjelang tahun politik yang tentunya banyak sekali fitnah bertebaran untuk menjatuhkan lawan politiknya. 

    “Meski difinah Pak Fadil selalu tebar kebaikan. Banyak Ulama yang mencintai beliau. Saya banyak mendapat pesan dari para Kiai untuk mengonfirmasi kejelasan pemberitaan tersebut, ” pungkas Rofii. (Hendi)

    polda metro jaya bkn
    Suhendi

    Suhendi

    Artikel Sebelumnya

    Meski Sudah jadi Tersangka, Komnas Perempuan...

    Artikel Berikutnya

    Silaturrahmi Wakapolres dan Polwan Tangsel...

    Komentar

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    Polri TV: Transparan - Informatif - Terpercaya
    BINUS Learning Community Palembang Mengadakan Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) dengan Tema "Cara Mudah Menentukan Harga Jual Produk yang Tepat!"
    Pohon Tumbang Akibat Hujan Deras, Bhabinkamtibmas Pondok Cabe Ilir Tanggap Langsung ke TKP
    Hendri Kampai: Merah Putih, Bukan Abu-Abu, Sekarang Saatnya Indonesia Berani Jadi Benar

    Ikuti Kami